Sukhothai, Bangkok, Sempaja

Udondarome School Sukhothai, Suvarnabhumi Airport Bangkok, Stadion Sempaja Samarinda.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday 30 October 2015

Kakek Tua Sederhana dan Pencuri Pepaya.

Pada suatu sore, Dia melihat buah pohon pepaya yang ada di depan rumahnya sudah mulai menguning pada beberapa sisi pepayanya dan siap untuk dipanen. Kakek tua tersebut berencana untuk memanen buah tersebut esok hari agar buah tersebut benar – benar matang merata. Akan tetapi, pada saat pagi tiba, kakek tua itu melihat satu buah pepayanya sudah tidak ada dan hilang dicuri orang.
Kakek tersebut tiba tiba begitu bersedih, sampai istrinya merasa heran ketika melihat suaminya begitu bersedih.
“Kenapa kmu begitu murung Cuma karena sebuah pepaya telah hilang” kata sang istri.
“bukan hal itu yang membuatku sedih” jawab sang kakek,
“aku sedih karena kepikiran, betapa sulitnya orang tersebut mengambil pepaya kita. Demi sebuah papaya, dia rela harus sembunyi – sembunyi di tengah malam agar tidak diketahui orang. Bukan hanya itu, untuk dapat memetiknya dia juga harus memanjatnya.”
“maka dari itu Bun” lanjut sang kakek, “aku akan menaruh tangga dibawah pohon pepaya kita, dan saya berharap ia datang kembali malam ini dan jika ia ingin memetik buah pepaya yang satunya lagi, dia tidak perlu memanjat dan mengalami kesulitan lagi untuk mengambil papaya itu”.
Akan tetapi pada saat pagi hari, si kakek tua itu melihat pepaya yang itu masih ada dan tangganya pun masih sama persis pada saat dia letakkan kemarin. Dia tidak memindahkan tangga tersebut, dan berharap bahwa pencuri itu akan datang malam ini. Akan tetapi di pagi berikutnya, buah pepaya tersebut masih ada di atas pohon.

Membawa dua buah pepaya besar.

Pada sore hari, Ada seseorang yang datang menenteng dua buah pepaya besar bertamu kerumah Sang kakek. Sang kakek tidak kenal sedikitpun dengan tamu itu. singkat cerita, sesudah berbincang cukup lama, saat hendak ingin pamitan tamu tersebut dengan sangat menyesal mengakui kalau dialah yang sudah mencuri papaya sang kakek.
“Sebenarnya” ujar sang tamu,
“pada malam berikutnya saya ingin kembali mencuri buah pepaya yang tersisa. Akan tetapi pada saat saya menemukan ada tangga dibawah pohon, saya telah tersadarkan dan pada saat itu saya telah bertekad untuk tidak mencuri lagi. Oleh karenanya, saya ingin mengembalikan pepaya Anda dan untuk bisa menebus kesalahan saya tersebut, saya hadiahkan pepaya yang baru saja saya beli di pasar untuk Anda”.
Kisah diatas mungkin hanya merupakan cerita sederhan. Akan tetapi ada manfaat yang dapat kita pelajari dari cerita tersebut yaitu tentang kesabaran, kebajikan, keikhlasan dan juga cara pandang positif terhadap kehidupan. Mampukah kita bersikap positif pada saat kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan ikhlas? lalu mencari sisi baiknya dan kemudian melupakan sakitnya suatu musibah? Semoga cerita motivasi islam  ini dapat menjadi renungan dan bermanfaat agar kita bisa hidup lebih baik dan dalam keadaan apapun dapat tetap berfikir positif.
(Sumber:  http://www.sipolos.com/cerita-motivasi-islam-kakek-tua-sederhana-dan-pencuri-pepaya/)

Thursday 29 October 2015

Belajar Dari Merpati

Belajar Dari Merpati




  1. Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan? Jawabannya adalah “tidak”! Pasangannya cukup 1 seumur hidupnya.
  2. Merpati adalah burung yang tahu kemana dia harus pulang. Betapapun merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat untuk pulang. Pernahkah ada merpati yang pulang ke rumah lain? Jawabannya adalah “tidak”!
  3. Merpati adalah burung yang romantis. Coba perhatikan ketika sang jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang betina tertunduk malu. Pernahkah kita melihat mereka saling mencaci? Jawabannya, “tidak”!
  4. Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama. Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang jantan dan betina saling silih berganti membawa ranting untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami, sang jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila sang betina kelelahan, sang jantan gantian mengerami. Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaannya? Jawabannya, “tidak”!
  5. Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia tidak menyimpan “kepahitan” sehingga tidak menyimpan dendam.
Jika seekor burung merpati bisa melakukan hal-hal di atas, mengapa manusia tidak bisa? Hidup itu indah jika kita saling mengerti, berbagi, dan menghargai! Setuju..?
(Sumber: http://iphincow.com/2013/11/04/belajar-dari-merpati/)

Wednesday 28 October 2015

Penjara Pikiran

Seekor belalang lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.
Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa belalang itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku,padahal kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Belalang itu menjawabnya dengan pertanyaan,
“Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.”
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Sering kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,tradisi, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam kotak semu yang mementahkan potensi kita.
Sering kita mempercayai mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa apakah hal itu benar adanya atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Tahukah Anda bahwa gajah yang sangat kuat bisa diikat hanya dgn tali yang terikat pada pancang kecil? Gajah sudah akan merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada “sesuatu” yang mengikat kaki nya, padahal “sesuatu” itu bisa jadi hanya seutas tali kecil…
Sebagai manusia kita mampu untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita alami. Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar. Pada dasarnya, kehidupan kita akan lebih baik kalau kita hidup dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan dengan cara yang di pilihkan orang lain untuk kita.

Tuesday 27 October 2015

Kisah Tiga Orang Pekerja

Suatu kali di siang yang terik, di saat ketiganya tengah sibuk bekerja, melintaslah seorang pria tua.

"Apa yang sedang kau kerjakan ?", tanya orang tua itu kepada salah seorang dari antara mereka.

Pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh sedikit pun, menjawab orang tua itu dengan ketus.

"Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan di bawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli biasa !!".

Orang tua itu pun tersenyum, lalu beralih kepada pekerja bangunan yang kedua, "Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan ?"

Pekerja bangunan yang kedua itu pun menoleh. Wajahnya yang ramah tampak sedikit ragu. "Aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak", jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali.

Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itu pun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu menanyakan hal yang sama kepadanya. Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu dengan wajah berseri-seri berkata.

"Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa Pak ! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiri pun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak !", jelas pemuda itu dengan berapi-api.

Mendengar jawaban pekerja bangunan yang ketiga, orang tua itu sangat terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu.

Hal yang sama rupanya berlaku pula dalam hidup ini.

Sebagian besar orang tidak pernah tahu untuk apa mereka dilahirkan ke dunia. Mungkin karena telah begitu disibukkan oleh segala bentuk “perjuangan”, merasa tidak terlalu peduli dengannya. Bisa hidup saja sudah syukur.

Sebagian lagi, yang biasanya adalah tipe “pengekor” atau “me too” yaitu orang-orang yang punya pandangan yang samar-samar tentang keberadaan mereka dalam kehidupan. Sepertinya begini…kayanya begitu…kata motivator sih begono..tapi pastinya ? Don’t have idea !

Namun sisanya yaitu golongan terakhir, biasanya hanya segelintir orang- menemukan “visi” atau “jati diri” mereka di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kebetulan lahir, sekedar hidup, bertahan agar tetap hidup, tua karena memang harus tua, kawin lagi jika ada kesempatan, lalu berharap mati dan masuk surga, namun adalah orang-orang yang hidup dalam arti yang sebenar-benarnya.

(Sumber:  http://inmotivasi.blogspot.co.id/2012/04/kisah-tiga-orang-pekerja.html)

Sunday 25 October 2015

SUKSES MENURUT MATEMATIKA

Ternyata rumus "sukses" dalam menjalani kehidupan juga pun tersirat dalam penjumlahan Matematika. Coba perhatikan filosofi berikut ini!
Jika,
A = 1 N = 14
B = 2 O = 15
C = 3 P = 16
D = 4 Q = 17
E = 5 R = 18
F = 6 S = 19
G = 7 T = 20
H = 8 U = 21
I = 9 V = 22
J = 10 W = 23
K = 11 X = 24
L = 12 Y = 25
M = 13 Z = 26
Lalu apakah yang dapat membuat kita menjadi sukses dalam kehidupan ini?
Apakah kerja keras?
H+A+R+D+W+O+R+K
Hasil: 8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%
Pengetahuan?
K+N+O+W+L+E+D+G+E
Hasil: 11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96%
Cinta?
L+O+V+E
Hasil: 12+15+22+5 = 54%
Keberuntungan?
L+U+C+K
Hasil: 12+21+3+11 = 47%
Tidak ada yang membuatnya menjadi 100%. Lalu apakah yang membuatnya menjadi 100%?
Apakah uang?
M+O+N+E+Y
Hasil: 13+15+14+5+25 = 72%
Pemimpin?
L+E+A+D+E+R+S+H+I+P
Hasil: 12+5+1+4+5+18+19+8+9+16 = 97%
Setiap masalah pasti ada solusinya. Hanya jikalau kita menggantinya dengan sikap.
A+T+T+I+T+U+D+E
Hasil: 1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%
Maka sikap kita dalam menjalani kehidupan dan pekerjaan lah yang akan membuat hidup kita menjadi 100% sukses.
Semoga bermanfaat
(Sumber :  http://m-seo.heck.in/filosofi-matematika-dalam-kehidupan.xhtml)

Saturday 24 October 2015

Bill Gates

http://www.herbaldiy.com/wp-content/uploads/2014/02/motivasi-bill-gates-herbaldiy-indonesia.jpg

Friday 23 October 2015

Filosofi Hasil Perkalian Bilangan Bulat



Pernah nggak Anda berpikir…
1. Mengapa POSITIF di kali POSITIF hasilnya POSITIF?
2. Mengapa NEGATIF di kali
POSITIF atau sebaliknya
POSITIF di kali
NEGATIF hasilnya NEGATIF?
3. Mengapa
NEGATIF di kali NEGATIF hasilnya POSITIF?
Hikmahnya adalah:
(+) POSITIF = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +
2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x – = –
– x + = –
3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
– x – = +
Pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup.

(Sumber :  http://iphincow.com/2014/05/08/filosofi-matematika/)

Thursday 22 October 2015

Unta dan Anaknya



Suatu hari seekor unta betina dan anaknya sedang bercengkrama tatkala anak bertanya kepada ibunya, "Ibu, bolehkan aku bertanya sesuatu?"

"Tentu anakku! Adakah sesuatu yang mengganggumu?", tanya ibunya.

Si anak bertanya, "Ibu, mengapa kita memiliki punuk?"
"Oh itu karena kita adalah hewan gurun, kita memerlukan punuk untuk menyimpan air sebagai cadangan ketika ada di padang pasir".

"Oh begitu, lalu kenapa kaki kita panjang dan bulat?"
"Itu untuk mempermudah kita berjalan di padang pasir. Dengan kaki seperti itu kita bisa bergerak dengan lebih baik dibanding hewan lainnya".

"Lalu mengapa kita memiliki bulu mata yang panjang? Sangat mengganggu penglihatan ibu".
Sang ibu menjawab dengan tegas dan bangga bahwa jawabannya bisa memuaskan keingintahuan anaknya, "Anakku, bulu mata yang panjang itu unuk melindungi mata kita dari debu dan pasir. Bagaimana anakku, apakah masih ada yang ingin kau ketahui?"



Si anak terdiam sementara sambil berpikir sesuatu. Tak lama kemudian ia setengah berteriak berkata pada ibunya, "Satu lagi ibu, punuk untuk menyimpan air saat kita di padang pasir, kaki untuk berjalan di padang pasir dan bulu mata untuk melinduni dari pasir dan debu padang pasir, lalu mengapa kita harus memilikinya? Bukankah kita saat ini ada di kebun binatang!?"

Pesan moral: Keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan pengalaman hanya berguna jika Anda berada di tempat yang tepat.
(Sumber :  http://kisah-renungan.blogspot.co.id/2015/08/unta-dan-anaknya.html)

Wednesday 21 October 2015

Menapaki Sukses dengan Membuat Perubahan

Menapaki Sukses dengan Membuat Perubahan

Kondisi kita saat ini tak bisa diubah tanpa kita sendiri yang mengubahnya. Sadari kekurangan, perbaiki diri, dan maksimalkan potensi! Saat kesempatan datang, manfaatkan, maka semua impian bisa menjadi kenyataan.

Kita tak pernah bisa memilih, bagaimana, di mana, kapan, serta latar belakang seperti apa kita dilahirkan. Ada yang terlahir kaya, miskin, dengan beragam suku bangsa serta agama. Semua itu hanya bisa dan akan berubah sesuai dengan perkembangan dan pengaruh lingkungan sekitar di mana kita lahir dan tumbuh. Karena itu, apa pun latar belakang dan kondisi di mana kita dilahirkan, sudah selayaknya kita harus tetap bersyukur. Sebab, tak ada makhluk yang dicipta tanpa tujuan dan makna dalam hidupnya. Dan, dengan kesadaran yang penuh tentang pengertian bahwa kita pasti tercipta dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, kita seharusnya bisa memaksimalkan daya dan upaya untuk mencapai sukses yang kita damba.

Untuk itu, satu hal pertama dan utama yang harus dilakukan adalah melihat ke dalam diri, apa saja kekurangan yang perlu diperbaiki. Apa saja hal yang harus diperbaiki, dikoreksi, dan bisa dimaksimalkan. Ketahui juga, potensi apa saja yang masih bisa kita tingkatkan. Dengan cara ini, kita akan menemukan fondasi yang kokoh untuk mencari jalan menuju kesuksesan.

Cerita pendek berikut bisa menjadi penggambaran perbedaan orang yang menyadari kekurangan dan mau berubah, dan orang yang memilih untuk berdiam diri saja, menunggu peruntungannya.

Alkisah, ada dua orang pemuda miskin yang bersahabat sejak kecil. Dari lingkungan yang miskin itulah, mereka sering kali berkhayal, bagaimana rasanya menjadi orang yang kaya dan serba berkecukupan. Saat mereka beranjak dewasa, mereka berkesempatan untuk bekerja pada seorang pedagang besar yang cukup terpandang. Kala itu, mereka menjadi buruh angkut barang di pelabuhan. Mereka pun kembali berkhayal, bagaimana agar bisa memperbaiki nasib, bahkan kalau bisa menjadi seperti sang pedagang besar.

Pemuda pertama memilih untuk melakukan sesuatu. Ia bekerja lebih keras dan lebih cepat. Ia mengatakan pada kawannya, bahwa dengan bekerja keras, kemungkinan besar ia akan mendapatkan upah lebih besar dan kepercayaan dari sang pedagang, sehingga bisa segera naik kelas, paling tidak agar tak lagi menjadi buruh angkut saja. Sedangkan pemuda kedua, merasa ia tak punya modal selain tenaga, memilih untuk melakukan apa adanya, sesuai dengan upah yang dibayarkan saat itu. Meski mereka berdua berkhayal dengan impian yang sama, pemuda pertama bekerja lebih giat dan tekun untuk mewujudkan impian itu. Sementara pemuda kedua hanya menjadikan impian itu sebagai lamunan belaka.

Bulan demi bulan berlalu. Tanpa disadari, sang pedagang sering mengawasi pekerjanya. Dan, dia terkesan dengan pekerjaan si pemuda pertama yang terlihat sangat cekatan, melebihi buruh yang lain. Maka, dipanggilnyalah si pemuda pertama. Dan, saat ditanya, mengapa ia bekerja lebih keras dibandingkan rekan-rekannya, ia menjawab, dirinya punya impian untuk mengubah nasib.

Singkat cerita, sang pedagang melihat kesungguhan si pemuda pertama. Maka, ia pun dipercaya menjadi kurir untuk mengantar pesan sang pedagang pada relasi-relasinya. Pekerjaan itu pun dilakukan dengan sangat cekatan dan penuh tanggung jawab. Ia pun selalu bersikap baik dengan semua relasi sang pedagang, sehingga banyak relasi pedagang yang bersimpati padanya. Maka, tak heran jika si pedagang pun mau memberikan kepercayaan lebih besar pada pemuda pertama.

Tahun demi tahun. Si pemuda akhirnya sukses menjadi wakil sang pedagang. Dari sana, kehidupannya pun berubah seperti yang diimpikannya. Berkat kerja keras dan ketekunannya, si pemuda pertama mampu mewujudkan khayalannya menjadi nyata.

Begitulah, ada banyak orang sukses, yang menapaki jejak kesuksesannya dengan mau berubah. Mereka tak peduli komentar orang lain. Justru, dengan kritikan dan bahkan cemoohan, mereka terpacu untuk membuktikan bahwa impiannya bukan sekadar bualan. Mereka inilah sang pemenang sejati kehidupan.


Berkaca dari kisah tersebut, mari kita sadari posisi kita saat ini. Dan, mulai berubah dengan mengerahkan kekuatan yang kita miliki untuk memperbaiki diri. Landasi semua impian dengan tindakan nyata, niscaya pintu kesuksesan akan selalu terbuka. Salam sukses, luar biasa!!!

(Sumber:  http://www.andriewongso.com/articles/details/14589/Menapaki-Sukses-dengan-Membuat-Perubahan)

Monday 5 October 2015

KURIKULUM


Setiap pergantian kurikulum selalu diwarnai sikap pro dan kontra, baik dari kalangan pendidikan maupun dari kalangan awam di bidang pendidikan. Banyak argumentasi yang mereka sampaikan untuk mendukung pendapat masing-masing, namun demikian apakah kita semua sudah paham tentang pengertian kurikulum itu sendiri? Dari berbagai referensi, terutama dari sumber online, setidaknya terdapat 3 sumber pengertian kurikulum, yaitu pengertian kurikulum dilihat dari bahasa, pengertian kurikulum dilihat dari  peraturan perundangan yang ada di Indonesia, dan pengertian kurikulum yang disampaikan oleh  para ahli pendidikan baik dari Indonesia maupun dari luar negeri.

Secara sederhana, penulis berpendapat bahwa kurikulum adalah sebuah panduan  tentang apa yang harus dipelajari di sekolah untuk mempersiapkan masa depan siswa atau menyiapkan siswa dalam menghadapi kehidupan mereka kelas. Dari pengertian tersebut, sebuah kurikulum harus mengandung hal-hal yang dianggap "perlu" dan "akan terjadi" di masa depan. Dengan demikian perubahan sebuah kurikulum adalah hal yang biasa bahkan perubahan itu sebuah hal yang harus terjadi.

Berikut sejarah singkat perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia sejak merdeka.