Tiba
di Moskovskiy Vokzal
Setelah turun dari metro, kami melihat jam, ternyata masih
ada waktu sebelum kereta tujuan Moscow diberangkatkan. Kami putuskan untuk
“cuci mata” di sebuah mall dekat stasiun kereta, sekalian mencari bekal untuk
makan malam di kereta.
Setelah berkeliling di dalam mall, kami istirahat di
tempat permainan anak-anak, semacam time zone di Indonesia, sambal melihat
orang lalu lalang. Sekitar 2 jam sebelum jadwal kereta berangkat kami pesan
paket makan malam di KFC untuk bekal selama perjalanan ke Moscow.
Selesai sudah petualangan kami kali ini, kami boarding
di kereta. Tepat pukul 21.24, perlahan-lahan kereta yang membawa kami ke Moscow
mulai bergerak. Perjalanan kereta Saint Petersburg – Moscow terasa berbeda
selain lebih cepat 3 jam dari pada Moscow – Saint Petersburg di kereta yang ini
ada AC jadi sepanjang perjalanan terasa nyaman. Saat dalam perjalanan, saya
menerima pesan melalui WA dari salah seorang staf KBRI bahwa malam ini akan
terjadi hujan lebat yang disertai angin dan badai petir, ngeri juga membacanya.
Dan benar saja, saat tengah malam terdengar gemuruh
suara hujan yang disertai kilatan cahaya petir menyambar di udara, tentu
perasaan ngeri dan capek bercampur menjadi satu. Mata rasanya sulit untuk
terpejam, baru saat kereta mendekati Moscow mata bisa dipajamkan.
18
Juli tiba di Moscow
Beberapa saat sebelum kereta sampai di Leningradskiy
Vokzal, Moscow, kami pesan 2 taksi yang berbeda. Satu untuk anak kami yang
langsung ke asrama kampus dan satu untuk kami bertiga yang kembali ke
apartemen.
Tepat pukul 04.51 kereta berhenti di Leningradskiy
Vokzal, Moscow dan semua penumpang bergegas turun dari kereta.
Karena terburu-buru harus kuliah di hari itu juga
pukul 09.00 dan taksi pesanannya sudah datang maka putra kami berangkat duluan,
akhirnya tinggallah kami bertiga mencari taksi yang kami pesan dengan cara
melihat nomor taksi sesuai yang tertera di aplikasi HP. Namun karena kemampuan
berbahasa Rusia kami masih minim, ternyata tidak mudah mencari tempat parkir
taksi yang kami pesan. Saat si sopir menghubungi via telepon dan berbicara
cepat kamipun tidak bisa menjawab karena
kami tidak faham hehehe…. Tapi akhirnya ketemu juga. Sepanjang perjalanan
menuju ke apartemen pak sopir berusaha mengajak ngobrol tapi ketika beliau
tahu kami belum lancar berbahasa Rusia kemudian beliau bertanya sudah berapa
lama kami tinggal di Moscow. Kemudian dijawab oleh istri saya baru empat bulan,
akhirnya sambal tersenyum pak supirpun malah bertidak seperti tour guide,
sepanjang jalan sambil menyetir beliau
menjelaskan tempat tempat yang kami lewati sampai di apartemen kami. Sekali
lagi kami bersyukur mendapat supir taksi yang baik sehingga kami merasa aman
dan nyaman.
Profil penulis:
Mushadi Iksan, M.Ed.
Sehari-hari mengajar
matematika di Sekolah Indonesia Moscow.
Saat ini tinggal di Moscow
bersama istri dan 2 orang anak.
Istri :
Atik Fifa Yanti
Anak pertama :
Airlangga Pratama Putra
Miafy kuliah di jurusan Railway Operation di Moscow
Anak kedua :
Mutiara Tsabith Putri Miafy
bersekolah di Sekolah Indonesia Moscow
0 comments:
Post a Comment