Saturday 23 July 2016

Saint Petersburg - Moscow (Semalam di Saint Petersburg Bagian 5 - Habis)



Tiba di Moskovskiy Vokzal
Setelah turun dari metro, kami melihat jam, ternyata masih ada waktu sebelum kereta tujuan Moscow diberangkatkan. Kami putuskan untuk “cuci mata” di sebuah mall dekat stasiun kereta, sekalian mencari bekal untuk makan malam di kereta.
Setelah berkeliling di dalam mall, kami istirahat di tempat permainan anak-anak, semacam time zone di Indonesia, sambal melihat orang lalu lalang. Sekitar 2 jam sebelum jadwal kereta berangkat kami pesan paket makan malam di KFC untuk bekal selama perjalanan ke Moscow.
Selesai sudah petualangan kami kali ini, kami boarding di kereta. Tepat pukul 21.24, perlahan-lahan kereta yang membawa kami ke Moscow mulai bergerak. Perjalanan kereta Saint Petersburg – Moscow terasa berbeda selain lebih cepat 3 jam dari pada Moscow – Saint Petersburg di kereta yang ini ada AC jadi sepanjang perjalanan terasa nyaman. Saat dalam perjalanan, saya menerima pesan melalui WA dari salah seorang staf KBRI bahwa malam ini akan terjadi hujan lebat yang disertai angin dan badai petir, ngeri juga membacanya.
Dan benar saja, saat tengah malam terdengar gemuruh suara hujan yang disertai kilatan cahaya petir menyambar di udara, tentu perasaan ngeri dan capek bercampur menjadi satu. Mata rasanya sulit untuk terpejam, baru saat kereta mendekati Moscow mata bisa dipajamkan.
18 Juli tiba di Moscow
Beberapa saat sebelum kereta sampai di Leningradskiy Vokzal, Moscow, kami pesan 2 taksi yang berbeda. Satu untuk anak kami yang langsung ke asrama kampus dan satu untuk kami bertiga yang kembali ke apartemen.
Tepat pukul 04.51 kereta berhenti di Leningradskiy Vokzal, Moscow dan semua penumpang bergegas turun dari kereta.
Karena terburu-buru harus kuliah di hari itu juga pukul 09.00 dan taksi pesanannya sudah datang maka putra kami berangkat duluan, akhirnya tinggallah kami bertiga mencari taksi yang kami pesan dengan cara melihat nomor taksi sesuai yang tertera di aplikasi HP. Namun karena kemampuan berbahasa Rusia kami masih minim, ternyata tidak mudah mencari tempat parkir taksi yang kami pesan. Saat si sopir menghubungi via telepon dan berbicara cepat kamipun tidak bisa menjawab  karena kami tidak faham hehehe…. Tapi akhirnya ketemu juga. Sepanjang perjalanan menuju ke apartemen  pak sopir  berusaha mengajak ngobrol tapi ketika beliau tahu kami belum lancar berbahasa Rusia kemudian beliau bertanya sudah berapa lama kami tinggal di Moscow. Kemudian dijawab oleh istri saya baru empat bulan, akhirnya sambal tersenyum pak supirpun malah bertidak seperti tour guide, sepanjang  jalan sambil menyetir beliau menjelaskan tempat tempat yang kami lewati sampai di apartemen kami. Sekali lagi kami bersyukur mendapat supir taksi yang baik sehingga kami merasa aman dan nyaman.

Kembali ke Bagian 1
Kembali ke Bagian 2
Kembali ke Bagian 3
Kembali ke Bagian 4



Profil penulis:
Mushadi Iksan, M.Ed.
Sehari-hari mengajar matematika di Sekolah Indonesia Moscow.
Saat ini tinggal di Moscow bersama istri dan 2 orang anak.
Istri                              :
Atik Fifa Yanti
Anak pertama  :
Airlangga Pratama Putra Miafy kuliah di jurusan Railway Operation di Moscow
Anak kedua                 :
Mutiara Tsabith Putri Miafy bersekolah di Sekolah Indonesia Moscow

0 comments:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Post a Comment